google-site-verification: googleeeb235d8915b7e2f.html Clarifikasi /tabayun / mencari kejelasan Public Relations dalam professi dan kehidupan sehari-hari | Inspirasi dan Motivasi
Home » » Clarifikasi /tabayun / mencari kejelasan Public Relations dalam professi dan kehidupan sehari-hari

Clarifikasi /tabayun / mencari kejelasan Public Relations dalam professi dan kehidupan sehari-hari


Menjadi bijak dalam suatu kasus adalah keharusan bagi anda seorang PR yang sejatinya berhubungan dengan public yang anda kelola dan masyarakat secara keseluruhan yang berpengaruh dalam proses aktivitas anda. Mungkin anda pernah memutuskan sesuatu hal namun Nampak hal itu membuat anda berpihak pada satu sisi dan menekan bahkan menilai sisi lain dalam keadaan tidak baik sehingga anda  yang awal tujuannya  ingin menghentikan masalah tetapi malah menambah kondisi yang lebih parah bahkan menimbulkan konfrontasi. Ini harus segera disikapi karena dalam keadaan yang lebih parah lagi ini bisa berakibat propaganda yang merugikan bagi semua pihak.
Masih ingat dengan kasus pelemparan bus persib ? pastinya anda masih ingat dengan kejadian itu apalagi anda bobotoh persib. Kasus yang terjadi pada tanggal 22 juni 2013 ini sontak membuat kahlayak umum ramai membicarkannya terutama Viking sebagai garis depan dalam tubuh persib memberikan reaksi normal terhadap kejadian yang menimpa tim kesayangannya ini. Di media social FB, kicauan di tweeter dan yang lainnya anda bisa menyaksikan pada hari itu status-status duka tentang persib,hujatan bahkan ancaman terhadap tim rival abadinya yaitu the jak yang masih belum kejelasanya. Mungkin anda pernah mendengarnya Plat B yang masuk ke bandung mendapatkan terror. Ini adalah hal yang wajar terjadi terhadap suatu sponsor panatik, bagaimana tidak ini sudah menjadi kubu, bersaing dan menjadi rival sedikit saja percikan maka reaksinya bisa anda terbak sendiri apakah itu kejadianya untuk persib ataupun sebaliknya untuk the jak.
Namun anda bisa lihat kejadian yang sama pentingnya waktu itu bahkan menurut saya lebih besar di tanggal 22/6/13 tepat saat kasus pelemparan bus persib hari itu adalah tepat berlakunya BBM naik dari Rp.4500 menjadi Rp.6500 benar ?  gejolak kenaikan BBM ini sudah berlangsung beberapa hari sebelum itu demo besar-besaran mahasiswa, buruh, nelayan, pedagang dan elemen masyarakat yang lainnya  di berbagi daerah berlangsung termasuk di ibu kota jakarta. Ini memang harus di lakukan analisis yang mendalam namun kira-kira media mana yang tidak akan meliput berita besar seperti persib dan the jak yang sudah menjadi rival abadi dan bisa di katakan elclassico. Kalau melihat faktanya bisa di duga ini adalah pengalihan isu BBM saat itu  yang kemungkinan akan ada gejolak yag besar jika tidak ada kasus yang menarik dan tak kalah besarnya untuk menandingi BBM.  Yang pasti klarifikasi ini harus kita cari dalam kebenarnya, lagi pula sayangkan diantara kita jika harus berkonfrontasi.
Bisa jadi anda pernah mengalaminya sendiri apakah itu di kantor tempat anda bekerja, organisasi atau lembaga sehingga anda kebingungan harus bersikap seperti apa ??.  misalkan anda mendengar kabar bahwa atasan anda berhubungan dengan karyawannya ( selingkuh )  bagi yang polos dan tidak mencari kejelasan ini maka akan mudah termakan oleh kabar itu sehingga dalam pikiran membenarkan kemudian prilakunya pun akan tercermin kepada atasan tersebut. Terlebih jika ada yang  memliki kebencian secara pribadi kepada atasan itu mungkin  akan mudah terpengaruh  bahkan bisa jadi  orang itu akan  membuat keadaan tersebut lebih parah dengan mempercepat pemberitaan bahkan melebihkan dan menambahkan.
Ini harus segera di tangani karena kalau tidak akibatnya bisa fatal terhadap hubungan kerja di manapun hal itu terjadi. Misalkan integritas dari pemimpin tersebut dalam prosesnya akan terkikis karena tadi beberpa orang terpengaruh dengan kabar yang belum tentu kebenaranya sehingga setiap instruksi dari atasnnya itu tidak maksimal di jalankan baik itu dari sisi budaya kerja, aturan main perusahaan bahkan tugas pokok masing-masing karyawan pun jadi tidak di lakukan secara optimal. Lalu bagi karyawan yang mendapatkan getah kabar buruk itupun akan merasakan suasana tidak enak dan merasa di marginalkan secara tidak langsung. Yang lebih berbahaya lagi ini akan menjadikan kubu yang akan saling berkonfrontasi antara yang pro dengan yang kontra sehingga bisa kita tebak suasana kerja di tempat itu akan seperti apa jadinya.
Lalu dalam praktik Pr in juga di jadikan sebagai salah satu strategi bagaimana memenangakan masa adanya fact finding dalam kerja PR menunjukan bahwa PR tidak mau terjebak dalam suatu problem yang akhirnya merugikan Pr itu sendiri baik secara pribadi maupun lembaga. Dalam pencarian fakta tersebut PR bisa mencari dari sumber dari personal , kelompok, lembaga ataupun data seperti Koran, surat elektronik dan bukti tertulis lainnya agar referensi yang di dapatkan bisa valid dan dapat di jadikan sebgai sumber kesimpulan yang lebih berimbang, tidak memihak karena mengacu pada fakta yang ada.
Jadi kita jangan sampai langsung mengiyakan bila  mendapatkan satu kabar. temen kita misalkan korengan dan kita langsung saja menyetujui berita tersebut bahkan mempertajam berita tersebut dan juga menyebarluaskan  ini beralaku baik dalam kehidupan secara sederhana maupaun dalam tingkat yang kompleks. Bukan kah dalam islam juga sudah di ajarkan untuk tabayun seperti dalam firman Alloh  ” Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti (tabayyun), agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatan itu”. ( Qs. Alhujurat : 6 ) . ini sudah .  intinya klarifikasi alias di tabayunkan terlebih dahulu agar tidak menjadi fitnah dan menimbulkan konflik yang merugikan.

0 komentar :

Posting Komentar