Pages

Sabtu, 13 Juli 2013

Retorika dalam dakwah Rosulluloh SAW



Mempelajari segala bentuk sikap , tindakan dan kebiasaan Rosululloh Muhamad  SAW adalah Ilmu bagi kita sebagai umatnya. Bukankah hal yang memang diserukan oleh beliau kepada kita untuk menuntut ilmu walaupun sampai ke negri china, dan dari kita mulai di lahirkan sampai nanti tiba di liang lahat ? , dan bukankah ketika kita mempelajari ilmu dengan sungguh-sungguh adalah ikhtiar kita dalam beribadah kepada Alloh SWT ? maka jika kita sadar akan pertanyaan tersebut sudah menjadi keniscayaan bagi kita selain keuntungan mendapatkan ilmu pahala yang kita dapatkan, begitu menguntungkan bukan ?
Sebelumnya mari kita lihat dari mana kita harus mulai
Nabi muhamad yang terlahir di tengah masyarakat yang jahiliyah, tidak memilki ma’rifat ( pengetahuan ) mereka hidup dalam kegelapan, kebodohan,kekerasan dan penuh persaingan antar klan tergambar dalam letak geografis padang pasir yang panas dengan karakteristik iliteral, fanatik, dan pengaruh kekuasaan dua imperium adidaya yaitu Persia dan romawi, yang pada saat itu Persia adalah ladang subur berbagai kahayalan (khurafat )  Zoroaster yang dianut oleh kaum penguasa diantara falsfahnya ialah mengutamakan perkawainan seseorang dengan ibunya, anak perempuannya atau soudaranya sehingga Yazdasir II yang memerintah pada abad kelima masehi mengawaini anak perempuannya. Di Persia juga terdapat ajaran Mazdakia, yang menurut imam syahrustani adalah falsafah yang membolehkan wanita, harta, dan menjadikan manusia sebagai serikat seperti perserikatan mereka dalam air, api dan rumput .sementara itu romawai telah di kuasai sepenuhnya oleh semangat kolonialisme. Negri ini terlibat pertentangan agama antara romawai di satu pihak dan nasrani di pihak yang lain. Negri ini mengandalkan kekuatan militer dan ambisi kolonialnya dalam melakukan petualangan naïf demi mengembangakan agama Kristen dan mempermainkannya sesuai dengan hawa nafsunya yang serakah.
Namun rosullullloh  mampu menyatukan mereka semua di bawah naungan yang ia komunikasikan sebagai ajaran Tuhan. Lalu  komunikasi seperti apa  yang bisa  mengalahkan karakteristik masyarakat padang pasir yang dikenal keras. Mengubah fanatisme menjadi keingintahuan akan kebenaran . Menyatukan klan yang sekian lama jatuh dalam jurang permusuhan ke dalam persaudaraan yang tidak terikat darah dan materi.
Lalu mengapa kita harus belajar kepada rosululloh ?
Jika saat ini anda masih ragu dan masih terselip pertanyaan diatas tadi maka anda harus melihat jejak pengalaman rosululloh SAW. Ada yang mengatakan jika anda ingin belajar belajarlah kepada dari yang  terbaik, maka anda akan mendapatkan hal-hal terbaik, rosululloh adalah orang terbaik yag pernah hadir di muka bumi ini dengan segudang pengalamn dan proses hidupnya  yang di usianya  masih belia rosul sudah di tempa dengan hal yang sangat luar biasa, betapa tidak baru lahir saja sudah di tinggal ibunya, di usia 5 tahun sudah di tinggal ayahnya, di 8 tahun uisanya beliau sudah mandiri dengan menggembala kambing , uisa 12 tahun berdagang hingga ke negri Syria dan usia 25 tahun beliau sudah menjadi pengusaha sukses sampai ke manca Negara (yaman,syria,busra iraq, yordania Bahrain dll ). Tidak berhenti di situ saja kesuksesan rosul saat memimpin perang badar dengan pasukan kaum muslim tercatat dalam sejarah sekitar 313 dan kaum musyrikin berjumlah 1000 bukan kah itu pengalaman yang hebat ? bagaimana rosul mengkomunikasikan kepada kaum muslim untuk tetap yakin akan kemenangan padahal kaum musyrikin tiga kali lebih banyak,  jika di pikir secara rasional rosululloh sudah kalah banyak  dan dengan perbandingan seperti itu seharusnya mental kaum muslim jatuh dan melemah dan akhir peperangan itu di menangkan oleh kaum musyrikin.
Baik, kita lanjutkan trackrecord rosulluloh Saw selain memimpin perang-perang besar seperti uhud, khandak, tabuk dan yang lainnnya. Rosul juga sukses dalam memimpin umat muslim rosul berhasil memimpin keluarga. bahkan micheal heart dalam bukunya the 100 menempatkan  rosululloh Muhamad SAW sebagai orang berpengaruh di dunia urutan pertama mengalahkan tokoh-tokoh dunia yang lainnya padahal dia adalah seorang yahudi yang notabene bersebrangan dengan islam.
 Ini dia Rahasia Retorika dalam dakwah Rosulluloh SAW
Kenali siapa lawan bicara anda ?
Rosululah SAW pernah bersabda Berbicalah kepada manusia  menurut kadar akal ( kecerdasan) mereka masing-masing ( HR.muslim)
 Bisa kita artikan bahwa rosul dalam berdakwah  begitu memperhatikan lawan bicaranya ( komunikannya ) tidak terfokus terhadap dirinya mendapatkan apa, tetapi berfokus terhadap apa yang bisa di berikan sehingga  Efektifitas dan pemaksimalan makna dalam pesan yang di utamakan dan bukan kata-kata yang ingin kita sampaikan, kalau maknanya bisa di sampaikan secara mudah kenapa harus di persulit.
1.      Kenali lawan bicara/ audiens anda lewat latar belakang pendidkannya
jika lawan bicara anda adalah buruh tani maka anda sebagai mahsiswa janganlah bicara seperti kebiasaan anda di kampus atau di kelas seperti berdiskusi dengan teman anda, jika anda mahir berbahasa inggris tetapi kebanyakan dari teman anda tidak maka jangan sekali-kali pembicaraan anda dari awal sampai akhir memakai bahasa inggris tanpa penjelasan. Saya yakin bukan mereka paham atau senang bisa jadi mereka menghindar bahkan kabur ketika bertemu anda kembali.
2.      Kenali usia lawan bicara anda
Ketika audiens anda anak-anak maka gunakanlah nada atau intonasi yang riang dan ceria gunakanlah nada mi , supaya mereka nyaman dan mengikuti anda  tetapi jangan sekali-kali anda menggunakan nada mi ini di audiens yang usianya sudah lanjut bisa-bisa  mereka iilfeel terhadap anda bahkan menolak untuk meneruskan pembicaraan maka, gunakanlah nada yang sesuai yaitu nada do. Lalu bagaimna dnegan anak remaja dan dewasa ? yang gunakalah nada di tengah-tengah nada do dan mi yaitu re yang cocok dan pas dengan mereka.
3.      Kenali budaya dan bahasa audiens anda
Bisa anda bayangkan ketika dalam acara seserahan pernikahan anda di sambut dengan bahasa jawa atau bahasa yang anda tidak kenal sedangkan anda orang sunda maka apa yang anda pikirkan “ ngomong apa sih “ . ataupun sebaliknya orang jawa ngedengrin orang sunda . bisa jadi salah makna, hal ini bisa fatal terhadap acara tersebut bahkan terhadap calon pengantin tersebut.

1 komentar:

  1. bagus artikelnya sangat bermanfaat lanjutkan gan ....

    BalasHapus