Mempelajari segala bentuk sikap , tindakan dan
kebiasaan Rosululloh Muhamad SAW adalah
Ilmu bagi kita sebagai umatnya. Bukankah hal yang memang diserukan oleh beliau
kepada kita untuk menuntut ilmu walaupun sampai ke negri china, dan dari kita
mulai di lahirkan sampai nanti tiba di liang lahat ? , dan bukankah ketika kita
mempelajari ilmu dengan sungguh-sungguh adalah ikhtiar kita dalam beribadah
kepada Alloh SWT ? maka jika kita sadar akan pertanyaan tersebut sudah menjadi
keniscayaan bagi kita selain keuntungan mendapatkan ilmu pahala yang kita
dapatkan, begitu menguntungkan bukan ?
Sebelumnya mari
kita lihat dari mana kita harus mulai
Nabi
muhamad yang terlahir di tengah masyarakat yang jahiliyah, tidak memilki ma’rifat
( pengetahuan ) mereka hidup dalam kegelapan, kebodohan,kekerasan dan penuh
persaingan antar klan tergambar dalam letak geografis padang pasir yang panas
dengan karakteristik iliteral, fanatik, dan pengaruh kekuasaan dua imperium
adidaya yaitu Persia dan romawi, yang pada saat itu Persia adalah ladang subur
berbagai kahayalan (khurafat ) Zoroaster
yang dianut oleh kaum penguasa diantara falsfahnya ialah mengutamakan
perkawainan seseorang dengan ibunya, anak perempuannya atau soudaranya sehingga
Yazdasir II yang memerintah pada abad kelima masehi mengawaini anak
perempuannya. Di Persia juga terdapat ajaran Mazdakia, yang menurut imam
syahrustani adalah falsafah yang membolehkan wanita, harta, dan menjadikan
manusia sebagai serikat seperti perserikatan mereka dalam air, api dan rumput
.sementara itu romawai telah di kuasai sepenuhnya oleh semangat kolonialisme.
Negri ini terlibat pertentangan agama antara romawai di satu pihak dan nasrani
di pihak yang lain. Negri ini mengandalkan kekuatan militer dan ambisi
kolonialnya dalam melakukan petualangan naïf demi mengembangakan agama Kristen
dan mempermainkannya sesuai dengan hawa nafsunya yang serakah.
Namun rosullullloh
mampu menyatukan mereka semua di bawah naungan yang ia komunikasikan
sebagai ajaran Tuhan. Lalu komunikasi
seperti apa yang bisa mengalahkan karakteristik masyarakat padang
pasir yang dikenal keras. Mengubah fanatisme menjadi keingintahuan akan
kebenaran . Menyatukan klan yang sekian lama jatuh dalam jurang permusuhan ke
dalam persaudaraan yang tidak terikat darah dan materi.
Lalu mengapa
kita harus belajar kepada rosululloh ?
Jika saat ini anda masih ragu dan masih terselip
pertanyaan diatas tadi maka anda harus melihat jejak pengalaman rosululloh SAW.
Ada yang mengatakan jika anda ingin belajar belajarlah kepada dari yang terbaik, maka anda akan mendapatkan hal-hal
terbaik, rosululloh adalah orang terbaik yag pernah hadir di muka bumi ini
dengan segudang pengalamn dan proses hidupnya
yang di usianya masih belia rosul
sudah di tempa dengan hal yang sangat luar biasa, betapa tidak baru lahir saja
sudah di tinggal ibunya, di usia 5 tahun sudah di tinggal ayahnya, di 8 tahun
uisanya beliau sudah mandiri dengan menggembala kambing , uisa 12 tahun
berdagang hingga ke negri Syria dan usia 25 tahun beliau sudah menjadi
pengusaha sukses sampai ke manca Negara (yaman,syria,busra iraq, yordania
Bahrain dll ). Tidak berhenti di situ saja kesuksesan rosul saat memimpin
perang badar dengan pasukan kaum muslim tercatat dalam sejarah sekitar 313 dan
kaum musyrikin berjumlah 1000 bukan kah itu pengalaman yang hebat ? bagaimana
rosul mengkomunikasikan kepada kaum muslim untuk tetap yakin akan kemenangan
padahal kaum musyrikin tiga kali lebih banyak,
jika di pikir secara rasional rosululloh sudah kalah banyak dan dengan perbandingan seperti itu
seharusnya mental kaum muslim jatuh dan melemah dan akhir peperangan itu di
menangkan oleh kaum musyrikin.
Baik, kita lanjutkan trackrecord rosulluloh Saw
selain memimpin perang-perang besar seperti uhud, khandak, tabuk dan yang
lainnnya. Rosul juga sukses dalam memimpin umat muslim rosul berhasil memimpin
keluarga. bahkan micheal heart dalam bukunya the 100 menempatkan rosululloh Muhamad SAW sebagai orang
berpengaruh di dunia urutan pertama mengalahkan tokoh-tokoh dunia yang lainnya
padahal dia adalah seorang yahudi yang notabene bersebrangan dengan islam.
Ini dia Rahasia Retorika dalam dakwah
Rosulluloh SAW
Kenali siapa
lawan bicara anda ?
Rosululah SAW pernah bersabda Berbicalah kepada
manusia menurut kadar akal ( kecerdasan)
mereka masing-masing ( HR.muslim)
Bisa kita
artikan bahwa rosul dalam berdakwah
begitu memperhatikan lawan bicaranya ( komunikannya ) tidak terfokus
terhadap dirinya mendapatkan apa, tetapi berfokus terhadap apa yang bisa di
berikan sehingga Efektifitas dan
pemaksimalan makna dalam pesan yang di utamakan dan bukan kata-kata yang ingin
kita sampaikan, kalau maknanya bisa di sampaikan secara mudah kenapa harus di
persulit.
1. Kenali lawan bicara/ audiens anda lewat
latar belakang pendidkannya
jika
lawan bicara anda adalah buruh tani maka anda sebagai mahsiswa janganlah bicara
seperti kebiasaan anda di kampus atau di kelas seperti berdiskusi dengan teman
anda, jika anda mahir berbahasa inggris tetapi kebanyakan dari teman anda tidak
maka jangan sekali-kali pembicaraan anda dari awal sampai akhir memakai bahasa
inggris tanpa penjelasan. Saya yakin bukan mereka paham atau senang bisa jadi
mereka menghindar bahkan kabur ketika bertemu anda kembali.
2. Kenali usia lawan bicara anda
Ketika
audiens anda anak-anak maka gunakanlah nada atau intonasi yang riang dan ceria
gunakanlah nada mi , supaya mereka nyaman dan mengikuti anda tetapi jangan sekali-kali anda menggunakan
nada mi ini di audiens yang usianya sudah lanjut bisa-bisa mereka iilfeel terhadap anda bahkan menolak
untuk meneruskan pembicaraan maka, gunakanlah nada yang sesuai yaitu nada do.
Lalu bagaimna dnegan anak remaja dan dewasa ? yang gunakalah nada di
tengah-tengah nada do dan mi yaitu re yang cocok dan pas dengan mereka.
3. Kenali budaya dan bahasa audiens anda
Bisa
anda bayangkan ketika dalam acara seserahan pernikahan anda di sambut dengan
bahasa jawa atau bahasa yang anda tidak kenal sedangkan anda orang sunda maka
apa yang anda pikirkan “ ngomong apa sih “ . ataupun sebaliknya orang jawa ngedengrin
orang sunda . bisa jadi salah makna, hal ini bisa fatal terhadap acara tersebut
bahkan terhadap calon pengantin tersebut.
bagus artikelnya sangat bermanfaat lanjutkan gan ....
BalasHapus